Baik “if I were” maupun “if I was” semuanya grammatically correct, namun tergantung konteksnya. “If I were” digunakan pada unreal situation, sedangkan “if I was” statusnya acceptable bagi Cambridge University di English learning test-nya, namun tidak bagi ETS (English Testing Service). Cambridge University accepts ‘If I was Soal meminta perubahan conditional sentence type 1 menjadi conditional sentence type 2 dan conditional sentence type 3. Pertama-tama, pahami perubahan pola V1, V2, dan V3. Baik if clause maupun main clause pada kalimat di atas sama-sama menggunakan V1 = go. Dengan demikian, pola perubahannya adalah: V1 = go. V2 = went. V3 = gone Conditional adalah kalimat pengandaian juga namun perbedaannya adalah Conditional dilengkapi dengan syarat-syarat tertentu untuk mengandai-andai. Misalnya "Aku akan mengundanya jika aku jadi kamu.". Berikut ini adalah penjelasan tentang Subjunctives. Fakta conditional sentence type 2 : dalam if clause tipe ini, faktanya dituliskan menggunakan past tense. Terlebih lagi fakta dalam type ini berlawanan dengan keadaan conditionalnya. Jadi fakta dari kalimat diatas adalah : You don’t come to the park now, so you don’t meet Rina. .

conditional sentence type 2 adalah